HIV/AIDS dan Prostitusi di Kota Padang: Noktah Hitam di Negeri Bersendi Syara’

Hardisman, Hardisman (2018) HIV/AIDS dan Prostitusi di Kota Padang: Noktah Hitam di Negeri Bersendi Syara’. Minangkabau News.

[img]
Preview
Text
HIV_AIDS dan Prostitusi di Kota Padang_ Noktah Hitam di Negeri Bersendi Syarak -mobile.pdf

Download (178kB) | Preview
Official URL: https://minangkabaunews.com/artikel-16442-hivaids-...

Abstract

HIV/AIDS telah mengancam Indonesia. Sejak ditemukannya pertama kali tahun tiga puluh tahun yang lalu pada tahun 1987, kasus yang ditemukan terus mengalami peningkatan. Sebagaimana yang dilaporkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, bahwa hingga awal tahun 2016 penderita HIV positif sudah tercatat sebanyak 191.073 orang, dan AIDS 77.940 orang. Jumlah temuan ini mengalami peningkatan hampir empat kali lipat dari kumulatif kasus pada tahun 2014, yang saat itu berjumlah 50.296 kasus HIV. Masalah HIV/AIDS di Sumatera Barat dan Kota Padang juga tidak dapat diabaikan. Jumlah kasus HIV/AIDS di provinsi ini terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Case rate kasus HIV pada tahun 2015 dilaporkan 24,05/100.000 penduduk, artinya dengan jumlah penduduk yang 4,8 juta pada saat itu, maka diprediksi kasus HIV/AIDS mencapai 1.100 kasus. Tingginya rate kasus HIV/AIDS ini lebih tinggi dari rata-rata nasional (19,1/100.000 penduduk). Sehingga pada tahun 2016 menjadikan Provinsi Sumatera Barat masuk daam 10 besar dengan kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Meskipun tahun 2017 terjadi perbaikan peringkat menjadi 20 besar, bukan berarti Sumatera Barat mengalami perbaikan, namun terjadi peningkatan kasus di daerah-daerah lain. Kota Padang, sebagai Ibu Kota Provinsi juga merupakan daerah dengan kasus HIV terbanyak di Sumatera Barat. Case rate HIV/AIDS di Kota Padang dilaporkan 56,96/100.000 pada tahun 2015. Maka, dengan populasi di Kota Padang 1 juta jiwa maka diprediksi ada 569 orang penderita HIV/AIDS Kota ini. Hal ini menunjukkan, bahwa dari semua kasus HIV/AIDS di Sumatera Barat, separohnya ada di Kota Padang. Bahkan temuan kasus baru HIV di Kota Padang juga mengalami peningkatan yang sangat mencemaskan. Kasus baru yang ditemukan terus mengalami peningkatan, 53 orang pada tahun 2013, 164 pada tahun 2014, dan 291 pada tahun 2017. Kasus HIV/AIDS yang tinggi tersebut telah terbukti sebahagian besarnya ditularkan melalui penggunaan NAPZA suntik dan prostitusi. Prostitusi tersebut termasuk didalamnya penularan langsung dari Wanita Pekera Seks (WPS) dan penularan dari transaksi seksual dengan waria. Terlebih lagi, disaat kasus penularan baru karena penggunaan NAPZA suntik menurun, justru kasus terkait transaksi seksual meningkat.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Mr Pebriyantoson Soni
Date Deposited: 17 Jul 2018 15:59
Last Modified: 17 Jul 2018 15:59
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/6641

Actions (login required)

View Item View Item