Fera, Mustika (2012) Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Bekam DeBesh Center Ar Rahmah dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang tahun 2012. penelitian, fakultas keperawatan.
Text
Jurnal%20Fera%20Mustika.doc Download (94kB) |
Abstract
Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Klinik Bekam DeBesh Center Ar Rahmah dan Rumah Sehat Sabbihisma Kota Padang tahun 2012 Fera Mustika a, Atih Rahayuningsih a , dan Lili Fajria a a Fakultas Keperawatan Univrresitas Andalas Korespondensi: Fera Mustika email: feramtq@ymail.com ABSTRAK Hipertensi merupakan penyebab berbagai penyakit berat dan komplikasi. Berbagai upaya penatalaksanaan hipertensi sudah dilakukan secara pengobatan medis maupun alternatif dan komplementer. Salah satu terapi komplementer yang dilakukan yaitu terapi bekam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di klinik bekam Debesh Center Ar Rahmah dan rumah sehat Sabbihisma kota Padang, dari bulan Mei 2011 - September 2012. Penelitian ini menggunakan desain pre eksperiment designs dengan model one group pretest posttest pada 20 responden hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang diperoleh secara acidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan tensi meter digital dan lembar observasi. Hasil uji univariat menunjukkan rata-rata tekanan darah sistole sebelum terapi bekam 153,10 mmHg, dengan standar deviasi 21,361 mmHg, nilai minimum 132 mmHg, dan nilai maksimum 199 mmHg. Rata-rata tekanan darah sistole setelah terapi bekam 143,75 mmHg, dengan standar deviasi 19,740 mmHg, nilai minimum 124 mmHg, dan nilai maksimum 186 mmHg. Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum terapi bekam 94,50 mmHg, dengan standar deviasi 10.817 mmHg, nilai minimum 80 mmHg, dan nilai maksimum 120 mmHg. Rata-rata tekanan darah diastolik setelah terapi bekam 89,60 mmHg, dengan standar deviasi 10,923 mmHg, nilai minimum 80 mmHg, dan nilai maksimum 111 mmHg. Hasil uji Wilcoxon, terdapat pengaruh yang bermakna pada tekanan darah sistolik dan diastolik pasien hipertensi sebelum dan setelah terapi bekam dengan nilai p 0,000 (sistolik) dan 0,003 (diastolik) dimana p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terapi bekam dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diharapkan bagi masyarakat dan dunia medis dapat menggunakan terapi bekam sebagai salah satu terapi komplementer dalam mengatasi hipertensi. Kata kunci : hipertensi, tekanan darah, terapi bekam
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Depositing User: | Operator Repo Unand |
Date Deposited: | 22 Mar 2016 03:46 |
Last Modified: | 23 Mar 2016 02:44 |
URI: | http://repo.unand.ac.id/id/eprint/464 |
Actions (login required)
View Item |