HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI PADANG TAHUN 2010

RIMA, WAHYUNI (2010) HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DAN FAKTOR PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI PADANG TAHUN 2010. Penelitian, Fakultas Keperawatan.

[img]
Preview
Text
HUBUNGAN%20FAKTOR%20LINGKUNGAN%20DAN%20FAKTOR%20PERILAKU%20KELUARGA%20DENGAN%20KEJADIAN%20ISPA.pdf

Download (70kB) | Preview

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan yang banyak menyerang anak-anak usia di bawah lima tahun, terutama di negara-negara berkembang. Proporsi kematian balita akibat ISPA berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2007 sebesar 15,5%. Faktor resiko terjadinya ISPA yaitu faktor lingkungan dan faktor perilaku. Lingkungan, khususnya lingkungan perumahan sangat berpengaruh pada daya tahan tubuh. Perilaku keluarga diperlukan dalam pencegahan dan perawatan anak yang sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dan faktor perilaku dengan kejadian ISPA pada balita di Puskesmas Ambacang Padang tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan pada 14 Oktober sampai 12 November 2010 Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang membawa balitanya yang menderita ISPA ke Puskesmas Ambacang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 124 orang yang diambil secara accidental. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan kejadian ISPA 68,5% ringan, faktor lingkungan 48,4% baik, pengetahuan 74,2% adalah tinggi, 46% mempunyai sikap negatif dan tindakan 96% baik. Berdasarkan analisa bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,000), pengetahuan dengan kejadian ISPA pada balita mempunyai hubungan yang bermakna (p=0,010) dan terdapat hubungan yang bermakan antara tindakan dengan kejadian ISPA pada balita (p=0,015). Sedangkan sikap tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian ISPA pada balita (p=1,000). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan mengenai rumah sehat dan lingkungan yang baik. Memberikan edukasi kepada keluarga untuk meningkatkan perilaku kesehatan, yang dapat dilakukan melalui penyuluhan, pemasangan poster-poster serta penyebaran pamflet atau leaflet. Kata kunci : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), faktor lingkungan, faktor perilaku

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Fakultas Keperawatan
Depositing User: Operator Repo Unand
Date Deposited: 21 Mar 2016 05:23
Last Modified: 21 Mar 2016 05:23
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/351

Actions (login required)

View Item View Item