Gustian, Gustian PEMANFAATAN BERBAGAI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR PADA BIBIT MANGGIS HASIL KULTUR JARINGAN PADA TAHAP AKLIMATISASI. PEMANFAATAN BERBAGAI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR PADA BIBIT MANGGIS HASIL KULTUR JARINGAN PADA TAHAP AKLIMATISASI. ISSN 0853-2776
|
Text
PEMANFAATAN CENDAWAN.pdf - Published Version Download (7MB) | Preview |
Abstract
Sistem perakaran bibit manggis hasil kultur in tidak berkembang dengan baik. Akarnya sedikit, tumbuh lambat, dan mudah rusak. Perkembangan akar seperti itu menyebabkan bibit gagal tumbuh pada tahap aklimatisasi. Permasalahan itu dapat diatasi dengan CMA (cendawan mikoriza arbuskular) karena CMA meningkatkan pertumbuhan akar, daerah jelajah akar, dan memfasilitasi akar menyerap hara dan air dari dalam tanah. Melalui inokulasi CMA saja belum cukup karena perfumbuhan bibit manggis pada lingkungan baru ditentu kan pula oleh media aldimatisasi. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan CMA dan media aklimatisasi terhadap infektivitas CMA, serapan hara P, kebergantungan terhadap CMA, dan sifat-sifat agronomis bibit manggis hasil kultur in-vitro pada tahap aldimatisasi. Hasilnya diharapkan dapat memberi sumbangan pada bangan ilmu tanaman, khususnya kultur jaringan. Penelitian ini merupakan percobaan pot yang menurut acak lengkap berpola faktorial 4 x 4 dan diulang tiga kali dengan mengkaji 4 jenis CMA Glimolus etu nicatum, Glomus manihotis, dan Gigaspora margarita serta tanpa CMA) dan 4 jenis media *Cimatsasi (tanah+pupuk kandang, tanah+pasir, pupuk kandang+pasir, dan tanah+pasir+pupuk kandang). Variabel respons yang diamati adalah CMA, serapan hara P, kebergantungan terhadap CMA. dan sifat-sifat agronomis bibit manggis. Variabel itu dianalisis dengan sidik ragam univariat dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pada infeksi Glomus etu nicatum akar bibit manggis umur 5 bulan sama dengan Glomus manihotis, tetapi lebih tinggi daripada Gigaspora margarita. Tingkat infeksi tertinggi dari semua jenis CMA tersebut ditemukan pada bibit manggis yang diaklimatisasi pada media tanah+pupuk kandang+pasir. Inokulasi dengan Glontmus etu nicatum lebih efektif daripada Glomus manihotis, tetapi lebih efektif daripada Gigaspora margarita terhadap kandungan P, panjang akar, tinggi bibit, diameter batang, luas daun bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering akar, bobot kering total pada semua media aklimatisasi. Media Aklimatisasinva yang terbaik adalah media tanah+pupuk kandang+pasir.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture |
Depositing User: | Mr Gustian G |
Date Deposited: | 19 Aug 2019 13:13 |
Last Modified: | 19 Aug 2019 13:13 |
URI: | http://repo.unand.ac.id/id/eprint/27519 |
Actions (login required)
View Item |