Hardisman, Dasman (2019) Kanker yang Membunuh: Faktor Risiko Lingkungan dan Gaya Hidup Lebih Dominan Ketimbang Genetik. The Conversation.
|
Text
Kanker yang membunuh_ faktor risiko lingkungan dan gaya hidup lebih dominan ketimbang genetik.pdf - Published Version Download (188kB) | Preview |
Abstract
Kanker sangat perlu diwaspadai karena kemungkinan kesembuhan yang rendah dan angka kematiannya yang tinggi. Setiap orang yang terdiagnosa dengan kanker bagaikan mendengarkan vonis kematian. Hal ini tidak hanya karena sifat penyakitnya tapi juga karena sebagian besar pasien datang berobat ke rumah sakit dalam keadaan stadium lanjut. Mana yang lebih dominan menyebabkan kanker, faktor genetik atau faktor lingkungan dan gaya hidup? Sejumlah riset menunjukkan faktor lingkungan dan gaya hidup lebih dominan ketimbang faktor genetik. Secara global, American Cancer Society mencatat jumlah penderita kanker, berdasarkan data insiden, prevalensi, dan mortalitas kanker, mencapai setidaknya 18 juta penderita pada 2018. Dengan populasi dunia mencapai 7,7 miliar orang, angka prevalensi kanker mencapai 2,3 per seribu penduduk. Prevalensi kanker ini didominasi oleh beberapa penyakit kanker utama: kanker paru (11,6%) pada laki-laki dan perempuan, lalu kanker payudara (11,6%), kanker prostat (7,1%), dan kanker usus besar (6,1%). Angka kematian tertinggi terjadi pada kanker paru, yaitu 18,4% dari semua kasus kanker yang terdiagnosis, diikuti kanker usus besar 9,2% dan kanker hati 8,2%. Sedangkan khusus pada perempuan, kanker payudara merupakan penyebab kematian terbanyak, yaitu 25,1%. Meski telah dilaporkan pada berbagai penelitian tentang angka mortalitas berbagai penyakit kanker, tapi angka tersebut merupakan estimasi rata-rata pada kasus yang telah terdiagnosis di rumah sakit. Tingkat kesembuhan yang rendah dan angka kematian yang tinggi pada penyakit kanker sangat ditentukan oleh jenis sel, stadium, kondisi pasien, dan ada atau tidaknya penyakit penyerta. Berbagai faktor risiko berperan terhadap munculnya kanker, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan dan gaya hidup. Faktor ini seperti zat-zat yang memicu kanker atau karsinogen, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi rendah serat, dan kurang aktifitas fisik. Zat karsinogenik tersebut dapat memicu kanker bila terhirup melalui pernafasan atau mengkontaminasi makanan. Sel tubuh yang terpapar karsinogen akan berubah sifat dengan tumbuh tidak terkontrol. Mekanisme terjadinya kanker ini melalui proses yang sangat kompleks, yang melibatkan proses molekuler, seluler, genetika, dan melalui interaksi faktor risiko lingkungan tersebut.
Actions (login required)
View Item |