Cegah Kanker lewat Gaya Hidup Sehat

Hardisman, Hardisman (2019) Cegah Kanker lewat Gaya Hidup Sehat. Padang Ekspres.

[img]
Preview
Text
Cegah Kanker.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
Official URL: https://padek.co/koran/padangekspres.co.id/read/de...

Abstract

Global Cancer Observatory dan American Cancer Society menyebutkan ada 18,1 juta penderita kanker di seluruh dunia tahun 2018. Artinya terdapayt 2,3 permil penderita kanker dari 7,7 milyar penduduk dunia. Kasus-kasus kanker ini terutama adalah kanker paru sebesar (11,6%), kanker payudara (11,6%), kanker prostat (7,1%), dan kanker kolorektal (6,1%). Diantara kasus penyakit kanker tersebut, angka kematian tertingi terjadi pada kanker paru, yaitu 18,4% dari semua kasus kanker yang terdiagnosis, diikuti oleh kanker kolorektal sebesar 9,2% dan kanker hati 8.2%. Sedangkan khusus pada wanita, kanker payudara tetap merupakan penyebab kematian terbanyak, yaitu 25,1%. Kejadian kanker di Indonesia mencapai 1,4 perseribu penduduk, yang umumnya juga tersebar pada penyakit kanker utama. Kemenkes pada Infodatin Kanker tahun 2015 menyebutkan, ada enam penyakit kanker utama di Indonesia, yaitu kanker paru, payudara, usus besar (kolorektal), kanker hati (hepatoma), kanker leher rahim (cervix) dan prostat. Kanker memang merupakan penyakit yang kompleks, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor risiko perilaku dan lingkungan. Akan tetapi, memahami risiko perilaku sangatlah penting, karena disinilah masyarakat bisa berperan lebih banyak. Selain itu, kanker manjadi sangat mematikan tidak hanya karena sifat dari penyakitnya, tetapi juga tidak terkepas dari faktor perilaku masyarakat. Pertumbuhan sel kanker akan merusak jaringan dan organ sekitar. Bahkan sel kanker dalam keadaan lanjut, juga dapat menjalar jauh ‘metastasis’ ke tempat lain. Jika metastasis jauh sampai di paru atau otak, inilah yang menyebabkan harapan hidup atau ‘prognosis’ menjadi buruk. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh perilaku atau kesadaran masyarakat. Umumnya pasien dengan penyakit kanker yang berobat ka rumah sakit sudah dalam stadium lanjut. Pada kanker paru misalnya, secara rata-rata pada semua stadium jenis Small Cell, angka bertahan hidup sampai lima tahun hanya 6% atau dengan angka kematian mencapai 94%.. Namun, jika pengobatan dilakukan lebih awal, kanker jenis non-small cell tersebut pada stadium awal (I) dapat bertahan 45-49% dalam lima tahun. Angka bertahan hidup ini akan menurun seiring dengan peningkatan stadium penyakitnya, seperti pada stadium II berkisar 30% dalam lima tahun. Kemudian jika sudah terdianosis pada stadium III, yang berarti sudah mengalami metastase, estimasi angka harapan hidupnya hanya mencapai 8 bulan. Begitu juga halnya dengan kanker payudara. Angka bertahan hidup pada stadium I dalam lima tahun mancapai 88,1 hingga 100%, tetapi pada stadium IV menurun hingga 4,2%. Kewaspadaan terhadap kanker perlu ditingkatkan bukan hanya karena angka kematian dan prognosisnya yang jelak, tetapi juga karena kualitas hidup yang buruk yang juga mengancam penderita kanker yang bertahan. Pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi, akan menyebabkan terganggunya berbagai sistim organ lainnya. Pasien kanker yang dapat bertahan perlu melakukan seraingkaian pengobatan rutin yang selain membutuhkan biaya tinggi, juga akan menjadikannya menjadi lemah. Berbagai faktor risiko berperan terhadap munculnya kanker, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan seperti zat-zat yang memicu kanker atau ‘karsinogen’, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi rendah serat, dan kurang aktifitas fisik. Berbagai zat telah terbukti bersifat pemicu kanker termasuk tar, rodon, karbon monoksida, formaldehid, benzene, arsenic, asbestos, aflatoxin¸ dioksin, mercury, karbon monoksida (CO), dan lain sebagainya. Sebahagain karsinogen tersebut sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat, seperti merokok, pembuangan dan pembakaran sampah plastik sembarangan ataupun penggunaan kendaraan yang menimbulkan polusi. Memang terdapat faktor genetik beperan sebagai risiko kanker, yang disebut dengan ‘onkogen’. Diantara faktor gen tersebut seperti gen p53 dan gen rb pada kanker paru dan gen BRCA1 dan BRCA2 pada kanker payudara sebagai risiko awal atau precursor terjadinya kanker. Akan tetapi, meskipun terdapat faktor genetik, adanya faktor paparan lingungan sangat menentukan seseorang terkena kanker.

Item Type: Article
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Akademik
Fakultas Kedokteran > Akademik > Klinik
Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran > Penelitian
Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran > S2 Ilmu Biomedik
Fakultas Kedokteran > S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran > S3 Ilmu Biomedik
Fakultas Kedokteran > S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Mr Pebriyantoson Soni
Date Deposited: 11 Feb 2019 09:45
Last Modified: 11 Feb 2019 09:45
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/21755

Actions (login required)

View Item View Item