suliansyah, irfan Perakitan Varietas Unggul Tanaman Gandum (Triticum aestivum L.) Berumur Genjah dan Berdaya Hasil Tinggi Melalui Pemuliaan Mutasi. Laporan Akhir.
|
Text
2017_PENELITIAN_PUPT_LAP AKHIR.pdf Download (62kB) | Preview |
Abstract
Gandum saat ini sudah menjadi bahan makanan pokok kedua setelah beras di Indonesia. Sayangnya kebutuhan gandum Indonesia 100% dipenuhi dengan jalan impor. Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah menghasilkan dan merilis varietas unggul baru (VUB) tanaman gandum yang adaptif pada lingkungan tropik, khususnya yang memiliki karakteristik umur yang lebih cepat (genjah), prototipe yang lebih ideal (semidwarf), dan produktivitas yang lebih tinggi. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan selama tiga tahun, mulai 2015 hingga 2017. Penelitian ini merupakan serangkaian percobaan yang perlu dilakukan dalam rangka persyaratan pelepasan varietas unggul baru (VUB). Penelitian diawali dengan mengiradiasi gandum genotipe IS-Jarissa sekaligus mencari dosis iradiasi yang efektif untuk merubah komposisi genetik gandum. Setelah dilakukan iradiasi dilakukan analisis pada level DNA (RAPD) untuk melihat polimorfisme berdasarkan pita DNA. Selanjutnya dilakukan penanaman mutan1 (M1) serta seleksi mutan genjah dan semi dwarf pada M2 (tahun 2015), seleksi serta analisis segregasi pada M3, pemurnian galur strategis harapan dan uji daya hasil pendahuluan/UDHP pada M4 (tahun 2016), uji daya hasi lanjutan serta pengujian cekaman biotik/abiotik, serta pengujian mutu fisik dan gizi pada M5 (tahun 2017). Hasil penelitiah tahun pertama diperoleh bahwa: 1) genotipe gandum GURI 6 UNAND maupun IS-Jarissa tidak mampu hidup setelah diiradiasi dengan dosis 600 gray atau lebih. GURI 6 UNAND sudah tidak mampu hidup lagi pada dosis 500 gray, 2) semakin tinggi dosis iradiasi juga mempengaruhi respon pertumbuhan bibit kedua genotipe gandum. Respon pertumbuhan tinggi bibit dan panjang akar semakin menurun akibat semakin tingginya dosis iradiasi, 3) nilai LD50 untuk genotipe GURI 6 UNAND ada pada dosis iradiasi 279 Gy dan untuk IS-JARISSA ada pada dosis 201 Gy, dan 4) perlakuan iradiasi sinar gamma dengan dosis 200 Gy, 300 Gy, dan 400 Gy dapat menimbulkan mutasi klorofil pada populasi M2. Dari hasil penelitian tahun2 diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1) Teknik mutasi induksi pada tahap M2 telah menghasilkan keragaman genetik yang tinggi baik pada karakter umur panen, tinggi tanaman, jumlah anakan maupun jumlah bulir per malai dan 2) Dari seleksi yang dilakukan pada populasi M2 juga diperoleh kandidat mutan genjah sebanyak 5 mutan dari perlakuan dosis iradiasi 200 Gy, 9 mutan dari perlakuan dosis iradiasi 300 Gy, dan 7 mutan dari perlakuan dosis iradiasi 400 Gy, dengan frekuensi mutan masing-masing sebesar 0.08%, 0.30% dan0.35%).
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Depositing User: | Mr Irfan Suliansyah |
Date Deposited: | 20 Aug 2018 12:36 |
Last Modified: | 20 Aug 2018 12:36 |
URI: | http://repo.unand.ac.id/id/eprint/13415 |
Actions (login required)
View Item |