ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN PROFITABILITAS BANK (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

DELINA, SALIM (2014) ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN PROFITABILITAS BANK (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Other thesis, Universitas Andalas.

Preview	Text Cover.pdf Download (556kB) | Preview
Preview	Text Abstrak.pdf Download (710kB) | Preview
Preview	Text (ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN PROFITABILITAS BANK (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).) DAFTAR.pdf Download (567kB) | Preview

Abstract

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Profitabilitas Bank (Studi Empiris pada Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi S-1 Oleh: Delina Salim Pembimbing: Dra. Hj. Warnida, MM, Akt Abstrak Pembangunan ekonomi merupakan salah satu syarat penting menuju terciptanya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan tersebut melibatkan banyak pihak yang satu sama lain harus berintegrasi dengan baik agar memperoleh hasil yang optimal. Salah satu pihak penting dalam pembangunan ekonomi ini adalah Perbankan, karena lembaga inilah yang mampu mengatur aliran dana dari suatu negara dengan jalan menarik dana dari masyarakat melalui tabungan, deposito dan sarana lainnya untuk kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat dan negara untuk berbagai kepentingan. Pada industri perbankan yang memiliki fungsi sebagai lembaga perantara atau intermediary yang berfungsi menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan kepada sektor riil. Perbankan nasional merupakan lembaga keuangan pengelola dana masyarakat paling besar dibanding lembaga keuangan lainnya. Per Desember 2001 lalu, dana masyarakat atau dana pihak ketiga yang dikelola perbankan nasional mencapai Rp 809 triliun, jauh lebih besar dari kapitalisasi pasar modal atau asset yang dimiliki asuransi. Industri perbankan merupakan industri yang paling pesat dalam perkembangannya. Terlihat dari sisi volume usaha, mobilisasi dana masyarakat, dan fasilitas pemberian kredit pada sektor lainnya. Kebijakan pemerintah tentang deregulasi bidang perbankan ini bila dilihat dari satu sisi memang menghasilkan banyak kemajuan yakni pada sisi jumlah atau kuantitas bank yang beroperasi. Jika pada tahun 1987, jumlah bank hanya 111 bank dan terus bertambah mencapai titik tertinggi pada tahun 1995 dengan

Actions (login required)

View Item