Nugraha Ramadhan, NR and Rachmad Hersi Martinsyah, RHM Budidaya Hanjeli (Coix lacrima-jobi L.) pada Lahan Sub Optimal Mendukung Stabilitas Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19 (Kajian Kepadatan Populasi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil). In: Seminar Penelitian UNAND - Skim Riset Dosen Pemula. (Unpublished)
Text
Laporan Akhir.pdf Download (2MB) |
Abstract
Diversifikasi komoditas pangan lokal serta ekstentifikasi dengan pemanfaatan lahan sub optimal dapat dijadikan sebagai solusi menjaga ketersediaan dan keamanan pangan di tengah pandemi COVID-19. Hanjeli merupakan komoditas pangan lokal yang berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sub optimal, hal ini dikarenakan hanjeli mudah dibudidayakan dan memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi diberbagai macam kondisi lingkungan, serta mengandung nutrisi yang cukup tinggi. Hanjeli cocok untuk dibudidayakan di Sumatera Barat karena kondisi geografis dan iklim yang sesuai dengan syarat tumbuh bagi hanjeli, namun pemanfaatan komoditi ini masih sangat minim di Indonesia, karena keterbatasan pengetahuan masyarakat yang menganggap bahwa hanjeli ialah hanya tanaman liar ataupun gulma. Untuk itu pengembangan hanjeli dengan teknologi yang tepat diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas ketahanan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh berbagai tingkat kepadatan populasi terhadap pertumbuhan dan hasil hanjeli pada lahan sub optimal; (2) mengetahui populasi optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil budidaya hanjeli pada lahan sub optimal. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli hingga November 2020 di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kelompok ulangan serta terdiri dari 8 perlakuan tingkat kepadatan populasi. Kepadatan populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah A1 = Populasi 62.500 tanaman/ha (jarak tanam 40 x 40 cm) , A2 = Populasi 50.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 40 cm ), A3 = Populasi 40.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 50 cm ), A4 = Populasi 33.333 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 60 cm ), A5 = Populasi 28.571 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 70 cm ), A6 = Populasi 25.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 80 cm ), A7 = Populasi 22.222 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 90 cm ), dan A8 = Populasi 20.000 tanaman/ha ( jarak tanam 50 x 100 cm ). Data pengamatan dianalisis secara statistik untuk mengetahui perlakuan yang berpengaruh dengan menggunakan uji F pada taraf 5% dan data yang berbeda nyata akan dilakukan uji lanjut menggunakan uji DNMRT pada taraf 5%. Rencana luaran penelitian di tahun ke-1 ini adalah jurnal nasional terakreditasi dan draft buku. Hasil penelitian menujukkan bahwa jarak tanam 50 x 70 cm, 50 x 80 cm, 50 x 90 cm dan 50 x 100 cm memberikan pengaruh terbaik pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah anakan serta jumlah daun
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nugraha Ramadhan |
Date Deposited: | 18 Oct 2021 03:41 |
Last Modified: | 18 Oct 2021 03:41 |
URI: | http://repo.unand.ac.id/id/eprint/43762 |
Actions (login required)
View Item |