KEWENANGAN GUBERNUR SUMATERA BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

Adek, Dermawan (2014) KEWENANGAN GUBERNUR SUMATERA BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH. Other thesis, Fakultas Hukum.

[img]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (600kB) | Preview

Abstract

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari ratusan daerah dengan keberagaman potensi sumber daya di masing-masing daerah. Dengan wilayah yang luas diperlukan pengaturan dan pembinaan untuk pengembangan potensi sumber daya daerah tersebut. Konsep dasar otonomi adalah bagaimana menjadikan keberagaman potensi itu menjadi aktual berdasarkan karya dan prakarsa masyarakat lokal di daerah tersebut (local autonomy). Otonomi sebagai manifestasi dari asas desentralisasi telah menjadi konsensus nasional sejak masa kemerdekaan Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar yang pernah berlaku selalu terdapat pasal yang mengatur penyelenggaraan desentralisasi di Indonesia. Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 mengamanatkan pengaturan tentang Pemerintahan Daerah. Berdasarkan amanat Undang- Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dibentuklah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah menurut Undang-Undang tersebut menganut prinsip Otonomi daerah seluas-luasnya, kecuali urusan Pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah antara lain: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter, dan fiskal serta agama. Berdasarkan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Gubernur selaku wakil pemerintah di daerah diberi kewenangan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan peraturan Daerah Kebupaten/Kota. Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana pelaksanaan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Gubernur Sumatera Barat terhadap Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, Apa kendala- kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Barat tersebut, Apa implikasi yang timbul terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota oleh gubernur. Berdasarkan permasalahan diatas, penulis melakukan penelitian dengan metode yuridis sosiologis. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan ini adalah daerah Kabupaten/Kota banyak yang terlambat memberikan Peraturan Daerahnya kepada Gubernur Sumatera Barat, jadi masukan dan saran yang diberikan oleh Gubernur kurang maksimal, karena peraturan Daerah tersebut telah dilaksanakan oleh daerah tersebut. Upaya yang dilakukan oleh Gubernur untuk mengatasi kendala-kendala tersebut adalah dengan memberi surat teguran kepada daerah yang terlambat menyampaikan peraturan daerahnya. Ini bertujuan agar Peraturan Daerah yang dibentuk oleh daerah tidak bertentangan dengan peraturan perundangan diatasnya dan untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Operator Repo Unand
Date Deposited: 01 Apr 2016 02:46
Last Modified: 01 Apr 2016 02:46
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/2701

Actions (login required)

View Item View Item