suliansyah, irfan TINGKAT NAUNGAN PADA TEGAKAN TANAMAN KARET BELUM MENGHASILKAN DAN POTENSI PENGEMBANGAN TANAMAN SELA TUMPANGSARI. MENARAIlmu, XII (6). pp. 104-110. ISSN 1693-2617
Full text not available from this repository.Abstract
Perkebuan karet rakyat secara umum masih bersifat pertanian monokultur dan belum mengembangkan teknologi pertanian polikultur pola tumpangsari.Permasalahan utama pada sistem pola tumpangsari dibawah tegakan tanaman karet adalah intensitas cahaya yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat naungan tegakan tanaman karet muda pada beberapa tingkat umur,dan jenis tanaman semusim yang potensialsebagai tanaman sela tumpangsari.Studi literatur (reviewer journal) dilakukan untuk mendapatkan data tanaman semusin sebagai tanaman sela. Survey (purposive sampling) untuk pengukuran lilit batang dan tingkat naungan yang dilakukan pada 9lokasi, dimana 3 lokasi untuk setiap tingkatumur tanaman karet (1-2, 2-3 dan 3-4 tahun). Penelitian ini memberikan simpulan, yaitu; Pada tingkat umur karet 1 – 2, 2 – 3, dan 3 – 4 tahun memiliki rerata lilit batang karet masing-masing sebesar 15.78, 24.00, dan 31.89 cm, serta menghasilkan rerata tingkat naungan masing-masing sebesar 25.16%, 44.73%, dan 68.45%; Pertanaman tanaman sela masih baik diusahakan hingga umur tanaman karet3 tahun (tingkat naungan < 50%); Penggunaan varietas unggul toleran naungan beberapa jenis tanaman pangan (seperti padi gogo, kedele, jagung dan lainya) dapat diusahakan sebagai tanaman sela di bawah tegakan tanaman karet yang belum menghasilakan, dan menguntungkan petani.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Mr Irfan Suliansyah |
Date Deposited: | 08 Jul 2019 16:39 |
Last Modified: | 08 Jul 2019 16:39 |
URI: | http://repo.unand.ac.id/id/eprint/26375 |
Actions (login required)
View Item |