PEMANFAATAN SELEDRI SEBAGAI ATRAKTAN BARU LALAT BUAH JANTAN Bactrocera tau

A, Almahdy (2014) PEMANFAATAN SELEDRI SEBAGAI ATRAKTAN BARU LALAT BUAH JANTAN Bactrocera tau. Working Paper. -. (Unpublished)

[img] Text (PEMANFAATAN SELEDRI SEBAGAI ATRAKTAN BARU LALAT BUAH JANTAN Bactrocera tau)
PEMANFAATAN_SELEDRI_SEBAGAI_ATRAKTAN_BARU.doc

Download (27kB)

Abstract

Bactrocera tau Walker merupakan lalat buah yang sangat ganas menyerang tumbuhan penghasil buah buahan dan sayuran di Indonesia sehingga perlu dikendalikan. Pengendalian yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan menggunakan atraktan. Senyawa yang bersifat atraktan hanya digunakan untuk mengendalikan populasi hama lalat buah jantan, sehingga pengendalian dengan menggunakan atraktan ini disebut dengan teknik anihilasi jantan. Berdasarkan ketertarikan terhadap atraktan, maka lalat buah digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang tertarik pada metil eugenol (ME) misalnya B. carambolae dan kelompok lalat buah yang tertarik pada cue lure (CL) seperti Bactrocera tau. Jika dipandang dari segi struktur kimia, ME merupakan turunan senyawa fenilpropanoid yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan aromatis, sedangkan CL merupakan turunan senyawa fenilbutanoid yang sebenarnya juga terdapat pada tumbuhan aromatis namun sampai sekarang masih dibuat secara sintetis dan belum ada laporan yang menginformasikan keberadaannya dalam tumbuhan. Senyawa yang mirip dengan CL dijumpai pada tanaman anggrek Bulbophyllum apertum (Orchidaceae). Hingga saat ini belum dipublikasi tumbuhan yang mengandung CL ataupun senyawa lain yang dapat berfungsi sebagai atraktan spesifik untuk menarik lalat buah jantan tertentu seperti B. tau. Mengingat Indonesia merupakan daerah tropis yang kaya dengan tumbuhan aromatis dan potensinya belum banyak diteliti, maka dalam penelitian ini dilakukan seleksi tumbuhan aromatis dan tumbuhan yang sering dikunjungi lalat buah dengan tujuan mencari sumber atraktan alami alternatif bagi kelompok lalat buah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa, ekstrak heksana dari seledri memiliki daya atraktan terhadap Bactrocera tau sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai atraktan alternatif dari cue lure. Percobaan dengan konsentrasi yang sarna dilakukan di laboratorium dengan metode kurungan serangga dan di lapangan dengan metode Steiner yang dimodifikasi. Hasil di laboratorium menunjukkan bahwa, ekstrak seledri efektif pada konsentrasi 25 % dan cue lure pad a konsentrasi 12,5 %. Di lapangan keduanya efektif pada konsentrasi 50 %, namun daya atraktan ekstrak seledri terhadap B. tau lebih baik jika dibandingkan dengan cue lure. Untuk mengetahui senyawa apa sebenarnya yang berperan sebagai atraktan dalam ekstrak tersebut perlu dilakukan kajian lebih lanjut, sehingga diperoleh senyawa atraktan baru yang dapat menggantikan cuelure.

Item Type: Monograph (Working Paper)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi
Depositing User: Operator Repo Unand
Date Deposited: 31 Mar 2016 04:12
Last Modified: 31 Mar 2016 04:12
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/2414

Actions (login required)

View Item View Item