Beban Gizi Ganda Masih Jadi Persoalan di Tanah Air

Hardisman, Hardisman (2019) Beban Gizi Ganda Masih Jadi Persoalan di Tanah Air. Antara News, 26 Januari 2019.

[img]
Preview
Text
Beban Gizi Ganda Masih Jadi Persoalan di Tanah Air - ANTARA Sumbar.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text
beban-gizi-ganda-masih-jadi-persoalan-di-tanah-air - Published Version

Download (149kB)
Official URL: https://sumbar.antaranews.com/berita/242338/beban-...

Abstract

Pada 25 Januari 2019 merupakan peringatan Hari Gizi Nasional yang ke-59. Melalui peringatan Hari Gizi Nasional diharapkan mampu meningkatkan kegiatan edukasi bagi masyarakat. Sehingga semakin mengerti dan memahami bagaimana sebenarnya pola konsumsi gizi yang baik. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, peringatan ini menjadi momentum pengingat bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota bahwa semua mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap perbaikan gizi masyarakat. Masalah utama yang mesti tetap menjadi perhatian adalah masih tingginya angka gizi kurang dan gizi buruk pada balita. Secara keseluruhan terjadi penurunan dari laporan Riskesdas sebelumnya pada 2013 dari 19,6 persen menjadi 17,7 persen, namun proporsi gizi kurang tidak banyak mengalami perbaikan yaitu dari 13,9 persen menjadi 13,8 persen. Sedangkan proporsi gizi buruk mengalami perbaikan yang cukup berarti dari 5,7 persen pada 2013 menjadi 3,9 persen pada 2018. Masalah gizi ibu hamil juga cukup memprihatinkan karena terdapat 48,9 persen yang mengalami anemia. Artinya hampir separuh ibu yang hamil mengalami kekurangan darah, yang menunjukkan kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan selama kehamilan. Angka ini justru memprihatinkan karena jauh meningkat dari periode sebelumya yang hanya 37,1 persen. Terlebih lagi, 17,3 persen mereka juga mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Tingginya masalah gizi pada ibu hamil dan anak yang tentunya juga terjadi pada usia dua tahun awal menjadi risiko terjadinya stunting atau lebih pendek dari usia seharusnya, pada fase pertumbuhan selanjutnya. Data Kemenkes juga membuktikan, terdapat 30,8 persen balita mengalami stunting, atau 7,3 juta. Kekurangan gizi dan stunting menjadi cikal bakal yang buruk untuk pembentukan generasi yang berkualitas baik secara kognitif ataupun fisik. Meskipun kekurangan gizi masih menjadi persoalan, sebaliknya obesitas atau kegemukan dan penyakit pada usia menua (degeneratif) yang terkait dengan kelebihan gizi terjadi peningkatan. Obesitas pada dewasa melonjak dari 14,8 persen pada laporan Riskesdas 2013 menjadi 21,8 persen, atau hampir seperempat dari penduduk dewasa. Berdasarkan proyeksi penduduk dewasa tahun 2018 sebesar 171 juta, maka terdapat 37,4 juta orang mengalami obesitas. Bahkan jika ditambahkan dengan proporsi berat badan lebih (overweight), masih terdapat 13,6 persen lagi, yang juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya 11,5 persen.

Item Type: Article
Subjects: A General Works > AC Collections. Series. Collected works
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
Divisions: Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran > Akademik
Fakultas Kedokteran > Akademik > Klinik
Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran > S2 Ilmu Biomedik
Fakultas Kedokteran > S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran > S3 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User: Mr Pebriyantoson Soni
Date Deposited: 30 Jan 2019 15:33
Last Modified: 30 Jan 2019 15:33
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/21500

Actions (login required)

View Item View Item