BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MENCIPTAKAN EFISIENSI DALAM PENYULINGAN SERAI WANGI DI NAGARI SIMAWANG KABUPATEN TANAH DATAR

Yusniwati, Yusniwati and Sayuti, Yusmarni and Putra, Dedi Prima BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK MENCIPTAKAN EFISIENSI DALAM PENYULINGAN SERAI WANGI DI NAGARI SIMAWANG KABUPATEN TANAH DATAR. Universtas Andalas. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Kontrak Pengabdian Simawang 2018.pdf

Download (273kB) | Preview

Abstract

Nagari Simawang merupakan wilayah yang berada di sisi barat Danau Singkarak Semenjak tahun 2014 dilakukan introduksi tanaman serai wangi pada petani untuk dapat ditanam dilahan yang tidak dikelola petani akibat kekeringan. Sampai pada tahun 2016 petani telah melakukan penanaman pada lahan seluas ± 3 ha. Pada thun 2017 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Koto Indah diberikan bantuan alat penyulingan serai wangi melalui kegiatan IbM Universitas Andalas. Semua anggota kelompok memiliki hak untuk menggunakan alat suling dan perawatan alat dilakukan secara bersama. Bahan bakar yang digunakan untuk kegiatan penyulingan adalah kayu bakar. Dengan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar petani membutuhkan ekstra tenaga, waktu dan juga biaya. Karena petani harus selalu berada di dekat penyulingan selama proses penyulingan dengan durasi antara 4-5 jam. Hal ini disebabkan karena api harus dijaga tetap menyala dengan terus-menerus menambahkan kayu bakar ke dalam tungku. Akibatnya petani tidak dapat melakukan kegiatan lain selama melakukan kegiatan penyulingan. Selain itu, petani juga harus menyediakan waktu dan tenaga untuk mencari kayu untuk bahan bakar. Jika tidak pilihannya adalah membeli kayu bakar. Kebutuhan kayu bakar untuk sekali proses penyulingan berkisar antara 7 – 10 ikat kayu bakar. Jadi kalau harus membeli kayu bakar, ini berarti menjadi tambahan biaya bagi petani. Di satu sisi, Kelompok Tani Koto Indah juga merupakan kelompok ternak yang saat ini meiliki 15 ekor sapi. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai Biogas untuk bahan bakar penyulingan serai wangi. Saaat ini kotoran sapi hanya dimanfaatkan sebagai pupuk kandang untuk kebutuhan kelompok itu sendiri. Dengan adanya biogas diharapkan akan dapat menghemat waktu, tenaga serta biaya yang harus dikeluarkan petani untuk kegiatan penyulingan serai wangi. Saat ini petani baru selesai melakukan instalasi alat biogas yang dilakukan secara bergotong royong oleh semua anggota kelompok. Alat yang digunakan adalah alat sederhana seperti pipa, drum plastik dan bahan bangunan untuk melapisi bak yang akan digunakan untuk penampungan kotoran yang akan dirubah menjadi biogas.

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Mrs Yusniwati Y
Date Deposited: 28 Dec 2018 15:22
Last Modified: 28 Dec 2018 15:22
URI: http://repo.unand.ac.id/id/eprint/17851

Actions (login required)

View Item View Item